Dalam Sejarah Islam, Nabi Besar Muhammad SAW tercatat 5 kali melakukan peperangan melawan kaum Quraisy,yang memilliki ambisi untuk menghabisi para muslim awwalin. Namun dari lima kali peperangan itu,tidak disebutkan Nabi Suci Muhammad SAW membunuh musuh di medan perang.
Memang ada satu riwayat yang menyebut dalam peristiwa perang uhud ada seorang musuh Islam bernama Ubay bin Khalaf tewas ditangan nabi,tapi berdasar riwayat itu,Kematian ubay bin khalaf bukan terjadi di medan tempur,melainkan beberapa hari setelahnya,yaitu saat perjalanan pulang menuju mekkah di suatu tempat yang bernama saraf.
Kematian Ubay bin Khalaf bukan disebabkan luka parah disekujur tubuh saat bertarung malawan nabi SAW,namun dikarenakan luka kecil di leher akibat goresan dari tombak yang dilemparkan oleh nabi SAW.
Dikisahkan,dalam perang uhud tahun 625 M,Ubay bin Khalaf dengan mengenakan zirah lengkap,sambil memegang pedang dan menunggang kuda,di medan laga mencari Nabi Suci Muhammad SAW. Ubay menunggangi kuda sembari berkata "Jika Muhammad tidak dibunuh hari ini,maka aku tidak akan selamat!!!" Kata-kata itu terus menerus diteriakan berulang-ulang.Pada akhirnya ubay berhasil menemukan Nabi SAW dan berusaha menyerangnya. Para sahabat memutuskan untuk menghabisi Ubay sebelum ia berhasil meraih Nabi,tetapi mereka dicegah oleh Nabi. Ketika Ubay mendekat,Nabi SAW mengambil Lembing dari salah satu sahabat yaitu Harits bin ash_shimnah,kemudian lembing itu dilempar tepat mengarah ke ubay dan berhasil melukai lehernya.
Ubay terkejut dan jatuh dari kuda bersimbah darah lalu ia berlari menuju pasukannya. Sambil menangis ubay bin Khalaf berkata,"Demi Tuhan,Muhammad Telah berhasil Membunuhku!" Anak Buahnya berusaha untuk menghibur dan mengatakan itu hanya luka kecil dan tak perlu di khawatirkan. Tetapi ubay mengatakan bahwa ,"Muhammad telah berkata kepadaku di Mekkah bahwa dialah yang akan membunuhku."
Abu Sufyan yang pada masa itu masih aktif memerangi kaum muslim,mengatakan jangan mempermalukan diri sendiri dengan menangis meraung-raung hanya karena luka kecil. Ubay menjawab,"Tak Tahukah engkau yang mengakibatkan luka ini? Dia adalah Muhammad. Demi Latta dan Uza! Jika penderitaan ini disebarluaskan keseluruh masyarakat Hijaz,tidak satu orangpun akan selamat. Sejak saat ia menyatakan bahwa ia akan membunuhku dan aku meyakini bahwa kematianku berada ditangan Muhammad. Jika saja dia meludahiku pada saat ia berkata,aku pasti sudah mati."
Pada Akhirnya Ubay bin Khalaf menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan pulang menuju Mekkah , Tepatnya disebuah tempat bernama saraf.
Riwayat peperangan di masa nabi itu menjadi fakta penting yang tidak terbantahkan bahwa perang yang dilakukan Nabi SAW bukan dilatarbelakangi oleh kebencian,nafsu barbar,apalagi niatan untuk membunuh manusia-manusia yang berbeda keyakinan,perang yang dilakukan Nabi SAW di zamannya adalah murni sebagai upaya mempertahankan diri dari keganasan serangan kaum Quraisy yang mematikan.
Peperangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW melahirkan peraturan-peraturan yang bernilai kebaikan universal,diantaranya : Jangan Berkhianat,Jangan bertindak secara berlebihan,jangan ingkar janji, dilarang mencincang mayat,dilarang membunuh anak kecil,orang tua renta dan wanita,dilarang menebang dan membakar pohon,dilarang menyembelih binatang ternak kecuali untuk dimakan,dan dilarang mengusik orang-orang ahli kitab yang sedang beribadah.
Lalu bagaimana nasib dari peraturan-peraturan perang yang diwariskan oleh nabi Muhammad SAW itu sekarang ini?
Mengamati beberapa laporan media massa tentang aksi-aksi perang yang terjadi di negara-negara Islam, sangatlah menyayat hati. Bukan hanya melenceng dari aturan yang diwarisi nabi SAW,tetapi lebih dari itu mereka telah kembali menjadi Jahiliyah.Sesama muslim berperang,dengan tanpa sadar bahwa mereka saudara seiman.
Perang Suriah,Irak,Afganistan,Pakisrtan,Libya, dan negara Islam Lainnya mempertontonkan prilaku tidak bermoral dari oknum muslim yang sedang berperang. Beberapa waktu lalu tersiar vidio ada seorang komandan jihadis suriah bernama Abu Sakkar,membelah dada tentara Suriah dan sambil meneriakan takbir dia memakan hati saudara sesama muslim.Mengerikan!
Sesama Muslim di negara-negara itu saling mengklain paling benar dan mengaku diri sebagai Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi Suci Muhammad SAW. Namun fakta yang tersuguh mereka sama sekali telah mencampakkan warisan mulia Nabi Suci Muhammad SAW itu.
Semakin terasa perih hati ini,ketika upaya saling bunuh sesama muslim itu disebut jhad. Sebagai muslim kita mengetahui bahwa kata jihad berasal dari kata 'ja-ha-da' - 'jah-dan' - 'al-ji-haa-dun' yang artinya berusaha dengan sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah Ta'ala.
Rantai sejarah Islam membukukan,Jihad yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan,mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu untuk hanya menyembah Allah Ta'ala,dan menyucikan Qalbu Manusia. Pekerjaan ini tidak mudah,penuh tantangan,bahkan hingga hampir mengorbankan nyawa beliau SAW sendiri. Betapa kerasnya perjuangan suci itu sampai beliau SAW menggunakan istilah 'Jihad fi Sabilillah'.
Jihad fi sabilillah inilah yang dianggap oleh kaum Quraisy waktu itu sebagai ancaman nyata bagi eksistensi berhala-berhala sembahan mereka.Oleh karena itulah mereka melakukan berbagai serangan fisik terhadap kaum muslimim awwalin da pada tahap tertentu akhirnya turun perintah dari Allah Ta'ala untuk 'meladeni' serangan itu yang kemudian berujung pada peperangan.
Maka tidak heran jika perang yang dilakukan oleh umat Islam awwalin itu oleh Rasulullah SAW disebut sebagai jihad Shagir,alias jihad kecil. Logis,karena peperangan itu pasti akan berakhir,jika salah satu pihak ada yang kalah.
Adapun jihad Fi sabilillah untuk membawa manusia kepada Allah Ta'ala akan terus berlangsung,dari detik ke detik,dari hari ke hari,bulan ke bulan,dari tahun ke tahun bahkan hingga dunia dan seisinya hancur.
Jika demikian,berperang dengan sesama muslim tidak peduli dia itu dari golongan atau mazhab Islam mana, bukanlah jihad fi sabilillah,tetapi lebih tepat disebut jihad Palsu. Jihad yang bermotifkan kebencian,dendam dan ambisi untuk mendominasi.
0 komentar:
Posting Komentar